TK

Kamis, 18 Juni 2009

Kelas Tujuh

waktu berjalan dengan cepatnya tak mengenal apapun, tak terhalangi apapun, waktu akan terus berjalan. rasanya seperti baru kemarin menjalani hal-hal baru sebagai anak kelas tujuh. kelas delapan telah menanti, menunggu waktu yang akan terus berjalan.
semua memori tentang itu semua masih ada di benakku. semuanya.


FLASHBACK

pagi2 sekali saya sudah bangun. cepat2 mandi, berpakaian, sarapan, dan segera bersiap2 menuju ke sekolah. yeah sekolahku sekarang sudah berubah bukan lagi sekolah yang di penuhi seragam putih merah lagi. tapi sekolah yang dipenuhi seragam putih biru. tepatnya di jalan sumatera no. 40. waah sekolahnya besar dan amat indah jauh sekali dengan sekolahku yang dulu.
hari itu meskipun masih pagi tapi sekolah sudah amat penuh, hahaha tentunya hari itu adalah masa2 MPLS yang amat konyol. pastinya masih ingat hari itu saya membawa2 tagname yang sampai saat ini masih saya simpan dengan baik, juga sebuah bangun ruang segi delapan yang di sekelilingnya dihiasi beberapa pelajaran2 yang aneh (entah untuk apa sebenarnya perintah membuat bangun ruang itu. karena ujung2nya juga berahir di tempat sampah).
pada saat itu aku belum mengenal teman2 di sekolah baruku jadi kemana2 tentunya bersama teman satu sd yang cuma satu2nya -___-. saat itu sekolah diwarnai beberapa pertanyaan bodoh yang bertebaran dimana2 seperti: "namanya siapa?", "dari sd mana?", "ikut eskul apa?", "rumahnya dimana?", "eh minta no. hp dong" dan beberapa pertanyaan serupa lainnya.
tiba di ruang kelas, lokasinya cukup terpencil dan jarang diperhatikan orang lain apalagi ditambah dengan
terhalangi tembok sebuah bangunan dari tingkatan ruang perpustakaan yang sebenarnya tidak jelas fungsinya. ruang kelas 7E, waw kelasnya begitu suram, lembab, gelap, jadul seperti kelas jaman purba dan menyeramkan. tapi mejanya cukup mulus dan bersih dari coretan2 makhluk bumi, meskipun dikolong mejanya masih juga terdapat coratcoret makhluk bumi. yah tapi lumayan lah dari ruang kelas 7E saya masih bisa melihat beberapa pemandangan, ya pemandangan sampah2 bau, pemandangan sekolah kita sendiri, dan juga bisa melihat sedikit dari bagian sekolah tetangga.
hari pertama masuk sekolah saya belum akrab dengan teman2 sekelas. saya masih jaim sama teman2 di kelas. ya wajar lah semuanya begitu asing dimata saya. tapi sekarang saya sudah akrab dengan teman2 sekelas.
pada saat itu saya ga berani yang namanya ke kantin, takut sama kaka kelas yang sering nyenyepetan anak
barulah biasa kaka kelas. jadi saat itu untuk memenuhi kebutuhan pangan saya memebawa bekal makanan yang diseragamkan dengan siswa lainnya. diseragamkan katanya untuk menghindari kecemburuan sosial. ya lumayan lah meskipun hanya nasigoreng dan telur tapi itu semua bisa membuat saya terhindar dari gangguan kelaparan. seusai makan saya hanya mengobrol dengan anak2 kelas lainnya tentunya pembicaraan yang saya obrolkan monoton dan amat kaku alias tidak menarik.
waktu itu ngumpul, ngobrol, makan, ngelamun dan sebagian besar dari aktivitas yang saya kerjakan di kerjakan di dalam ruang kelas. terus kalo udah bel saya langsung pulang ga ada yang namanya mampir2 kemana dulu atau nongkrong di sekolah.
dan tentunya anak kelas tujuh pada saat itu adalah anak yang amat disenangi para guru karena selalau mengikuti tata aturan yang berlaku dan selalu bersikap baik.


semuanya sungguh berbeda dengan saat ini. semuanya akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. tapi semuanya tidak akan pernah terhapus, meskipun waktu akan terus berjalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar